Saturday, January 10, 2015

1st TRIP DI 2015 , PAHAWANG

-Rise and Shine 2015 -

            Sebenarnya tanpa planning dan penuh kegalauan akan menghabiskan libur tahun baru dimana, apakah akan suwung (*jawa : bengong engga ada kegiatan) lagi seperti libur tahun baru 2013 yang cuma jalan ke bundaran Hotel Indonesia nonton wayang di depan Stasiun Sudirman kemudian tidur ?

Berhubung pengumuman libur dari kantor belum pasti jadi ga berani planning jauh jauh hari akan kemana dengan spekulasi libur mulai 30 desember, karena sudah libur dulu saat 24-25 desember karena libur Natal, tanpa di duga libur di mulai 24 desember 2014  hingga 4 january 2015, nah sekarang mulai bingung libur mau ngapain tanpa rencana dan bayangan mau kemana , hahahaaa… 24-25-26 rencana mau pulang Semarang tapi di bulan November sudah pulang dua kali, engga ada pandangan ngapain juga di rumah, berhubung musim hujan juga  paling cuma bertapa di kamar jadinya.


Akhirnya cuma berkunjung dari rumah satu teman ke teman lainnya di Jakarta – Bogor untuk numpang makan, dari kunjungan timbullah hikmah karena memelas untuk berharap ada tawaran atau ajakan menghabiskan libur tahun baru dan membuahkan hasil ada tawaran pada detik detik terakhir untuk menghabiskan libur tahun baru di Lampung dengan tanpa planning apa pun berangkatlah hari minggu 28 desember setelah menghabiskan sebagian waktu libur di Bogor.

Perjalanan di mulai dari terminal Baranangsiang karena tanpa rencana dan di pastikan ticket pesawat pasti sold out karena lagi musim liburan, mau naik Damri pun tidak dimungkinkan, karena Damri ke Lampung armada nya terbatas, hanya satu keberangkatan dalam satu hari meski ada pilihan Reguler atau Royal sama seperti keberangkatan  dari Jakarta, dari terminal Barangsiang naik bus menuju ke terminal Kampung Rambutan di Jakarta untuk naik Bus kearah Merak, ini kali pertama saya pergi ke Lampung dengan cara ngeteng pindah pindah angkutan, awal pertama ke Lampung dua tahun lalu saat temen nikahan itu pun naik pesawat, dan beberapa kali ke Lampung dengan Damri dari Gambir.

Sesampainya di Terminal Kampung Rambutan turun bus langsung pindah Bus jurusan Merak dengan kondisi berebut tempat duduk untung masih dapet tempat duduk, saya berangkat dari Bogor berdua dan dapat tempat duduk yang terpisah masih untung tidak berdiri seperti beberapa penumpang lain sebagai korban kebrutalan calo bus KP. Rambutan, dan saya tertidur selama perjalan menuju Merak kebangun lagi sudah sampai Serang, Banten hingga sampai di pelabuhan Merak dengan kebrutalan tukang ojek yang nawarin untuk di antar hingga loket dengan maksa, dan kita pilih jalan kaki ke loket karena tidak begitu jauh, sesampainya di kapal juga kita pilih untuk tidur hingga kapal bersandar di Bakauheuni saat langit masih gelap dan melek belum sempurna masih berebut turun kapal dan mencari bus yang ga kalah brutal malah lebih brutal, dengan duduk yang seadanya dan maksain tidur selama perjalanan Bakauheuni - Tanjungkarang – Bandar Lampung hingga berhenti di terminal Raja Basa nah karena malam tahun baru masih beberapa hari lagi tujuan kita adalah ke kota di sebelah utara Lampung yaitu Pringsewu dari terminal Raja Basa sekitar dua jam lagi dengan Bus.

Dua hari di Pringsewu sebuah kabupaten baru di lampung yang namanya terkesan sebuah daerah di Jawa dan ternyata isinya juga dominan orang Jawa dari pada orang Lampung asli, dengan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari dan makan Jawa mendominasi mas – mas dan mbak- mbak warung di Kabupaten Pringsewu ini. Dua hari di Pringsewu dengan makanan yang ga ada bedanya di Jawa terkesan tanpa variasi sate – nasi goreng – ayam penyet – ikan bakar tapi untungnya cocok sama selera.

-ini pisang sebelum jadi keripik yang tersohor dari Lampung-

-lets goo...-
Nah tanggal 31 pagi buta mulai berangkat ke tujuan utama mau tahun baruan di Pahawang, pulau di selatan Lampung terletak di sekitar selat sunda, dengan motor dari Pringsewu menuju Tanjung karang, Lampung di lanjutkan lagi kearah dermaga di sekitar pantai Klara sekitar 3 jam dari Pringsewu atau  60-90menit dari TanjungKarang, dalam perjalan dari Karang ke Klara sepanjang jalan di guyur hujan belum sarapan lengkap, tapi pemandangan lumayan menghibur, beberapa kali d salip mobil bak dengan penutup yang sudah di desain untuk penumpang di belakanya, sesampainya di Klara ternyata tujuan rombongan angkutan umum itu sama yaitu ke Pulau Pahawang dan akhirnya gabung dengan rombongan multi regional karena asal domisilinya berbeda beda kemudian di tawarin sewa alat snorkeling saat sebelum nyebrang dan perjalanan penyebrangan sekitar 60menit dari pantai Klara ke pulau terdekat untuk menginap yaitu Pulau Kelagian Besar untuk dropping barang-barang sebelum lanjut ke spot snorkel ke pahawang Besar dan di lanjutkan ke Tanjung Putus semacam pulau gosong di Karimunjawa atau pantai pasir yang terpisah dari pulau besar sehingga terkesan pulau pasir yang timbul dari lautan tanpa vegetasi.

-perahu Babe Gaul-
Hari pertama dalam kondisi masih hujan tetap menghasilkan beberapa spot untuk snorkel dan lumayan bagus, seharian pindah pindah spot hingga sore hari di lanjutkan bongkar barang dan pasang tenda di sekitar pantai serta persiapan malam tahun baru, beruntung banget tanpa planning dapet rombongan yang well prepare banget sudah persiapan semua, tinggal bantu- bantu dirikan tenda dan mandi badan sudah berasa lengket seharian kerendem air laut, persoalan main di pulau yaitu air tawar, kalau ga ada ya adapun pasti harganya mahal, malam makin larut tapi hujan tak kunjung usai persiapan bakar ikan pun di bawah naungan gazebo di pinggir pantai, ikan yang sengaja di bawa dari Bandar Lampung, kemudian terdengar suara kembang api dari kejauhan yang bersautan kami pun mulai membalas dengan kembang api dan suar, dilanjutkan menerbangkan lampion sebagai penutup untuk malam tahun baru 2015 dan ngelanjutkan makan ikan tapi saya memilih tidur karena seharian cape dari perjalanan subuh hingga snorkel sampai magrib, mempersiapkan energy untuk esok hari.
-Lampion..-

Paginya ada yang persiapan sarapan bareng yang lain berfoto-foto di dermaga dan saya bongkar tenda karena kita cabuts sekalian ke spot snorkel yang lain sebelum pulang ke pulau utama, setelah semua beres kita semua makan dengan alas daun pisang bersama-sama 30orang lainya dengan menu seadanya  nasi + ayam goreng + chicken nugget + tempe goreng dan satu botol sambel Bu Yudi (Bu Rudi effect) yang di bawa salah seorang dari rombongan Surabaya dan di share di atas nasi di lembaran daun pisang yang baru di tebas bagi ini dan di susun sepanjang kurang lebih empat meter, alhasil sarapan dengan perbandingan lauk dan nasi 1 : 10jutaribu, hahahaa..






-begini cara sarapanmya-
-the war lets begins--























Sarapan usai dan berlayar lagi dengan perahu Babe gaul menuju ke pulau Kelagian kecil dan Pahawang kecil dan spot snorkel lebih bagus dari hari pertama karena cuaca mendukung pula, terpukau indahnya karang di spot kelagian kecil tanpa sadar dengkul kebaduk karang karena dangkal dan karangnya tinggi hampir mencapai permukaan air, terkopeklah dengkul dan dapat kenang-kenangan jadi keinget waktu snorkeling di Karimun paha kesengat anemon, dan dilanjutkan pulang ke Pantai Klara untuk balik ke tujuan masing-masing setelah session perpisahan sesaat dan bubar dengan angan-angan akan bertemu di trip selanjutnya.

Dan saya melanjutkan perjalanan ke Pringsewu dengan setengah sadar dan agak teller melewati pedagang durian sepanjang perjalanan yang lagi musim panen dan sempat menayakan Tempoyak, semacam fermentasi durian untuk campuran masakan atau sambal yang katanya ga sembarang orang doyan dan saya mengurungkan niat untuk membelinya karena harus memproses kembali, sesampainya di Pringsewu dengan kondisi fisik alakadarnya saya berniat untuk cari tempat pijat refleksi yang banyak tersebar di Lampung, kemudian saya menghabiskan sisa liburan di Lampung hingga hari sabtu 3 January 2015 dan pulang Via udara dari Bandara Radin Inten (TKG) untuk ke Jakarta dan melanjutkan ke kehidupan nyata sebagai Pegawai di Concrete Jungle Jakarta.




-kaki hitam legam dengan cressi snorkel gear temen warna pink tampak kontras-

-the stars-

-ini bintangnya clown fish atau lebih terkenal dengan sebutan Nemo-
-Heaven on earth-

-main island..-

- Pahawang-

-very peace full, tidak sebanding dengan keberisikan serombongan remaja-
-pantai jadi camping ground-

-so peace full-

-Rise and Shine 2015-

-thanks Pahawang, trip singkat panjang ceritanya-

-hahahaa....-


















No comments:

Post a Comment