- berlabuh di surga - |
Ceritanya waktu itu saya sedang memulai menyusun proposal skripsi tugas akhir, dan teman-teman berrencana untuk pergi liburan ke Karimunjawa, dekat sih dari tempat saya tinggal dan kuliah, berhubung beberapa teman sudah hengkang dari kota Semarang maka yang masih stay di semarang diberi wewenang buat atur schedule mereka, boleh deh tapi antara iya dan tidak mulai bikin makin bimbang karena tanggal yang direncanakan ternyata adalah hari dimana hari yang sama dengan hari pengumuman diterima atau tidak judul tugas akhir saya, nahh , , , . tapi ya mau gimana lagi yakin aja akhirnya saya putuskan buat ikut walau agak enggak tenang mikirin skripsi yang baru mulai start, sesampainya di Karimun dapat kabar lolos ya syukur lah.
Rencananya semua kumpul di Semarang malam sebelum keberangkatan ke Jepara, kita berangkat naik kapal feri dari Jepara, malam sebelum keberangkatan semua harus sampai Semarang malam itu saya jemput temen yang datang dari Jogja sekitar jam 23.00 di tempat pemberhentian travel, saya jemput dan sempetin makan dulu di KaeFCi, terus baru ketemu teman-teman yang lainnya. rencananya jam 03.00 kita berangkat dari Semarang ke Jepara,
perjalannya kira-kira 1-2jam naik mobil dari Semarang, dan berangkat dari rumah saya karena tempat saya berada di paling timur sesuai arah kita ke Jepara, jadwal kapal berangkat jam 06.00 dari pelabuhan Jepara, waktu sampai pelabuhan langit masih gelap ya enggak apa-apa lah dari pada ketinggalan kapal, kapal feri Jepara-Karimunjawa ini terkenal selalu penuh sampai banyak penumpang yang tidak terangkut dan kapal ini dulu cuma beroperasi 3kali dalam seminggu, mungkin kalau sekarang bisa beroperasi setiap hari.
Kami registrasi tiket kapal dulu sambil cari sarapan di warung yang ada di pelabuhan, sampe semua beres kita buru-buru ke kapal supaya enggak terlalu berdesakan nantinya, tau sendiri kapal feri kapal penumpang kaya apa, semuanya diangkut barang mobil hewan, hahahaa , , , ingat kan kalo dari Ketapang-Gilimanuk mau ke Bali lewat darat ya ga jauh beda lah suasana kapal ferinya.
Dan ternyata perjalan Jepara-Karimunjawa enggak sesingkat perjalan Ketapang-Gillimanuk yang cuma 45menit sampe darat lagi, perjalanan dengan kapal feri ini sekitar 5-6 jam nah, dan sialnya kita meskipun udah buru-buru naik kapal enggak semua dari kita kebagian tempat duduk, dan ini lebih parah dari kapal feri Ketapang-Gilimanuk kapal feri ke Karimunjawa ini sering banget over penumpang atau kelebihan muatan, enggak cuma itu yang dirasain di perjalanan ini, selama perjalan kita usahakan tidur biar enggak ngerasain mual atau "mabuk laut" tapi saya tiba-tiba terbangun karena pengen muntah, padahal sebisa mungkin tidur biar enggak muntah tapi tetap saja itu jadi bagian dari perjalan selama 6 jam ini.
Entah jam berapa kita sampe Karimunjawa, sampai pelabuhan kita turun kapal menunggu angkutan yang akan bawa kita ke homestay yang akan kita tempati selama kita di Karimunjawa, kita benar-benar mabok laut.
Kita tinggal di homestay dengan penduduk setempat, tematnya nyaman bersih ada 4 kamar masing-masing satu bed ukuran besar yang punya rumah buka toko kelontong di depan rumahnya jadi kita butuh apa-apa gampang, kita sampai homestay langsung di suruh makan, salah satu makanannya enak semacam gorengan tapi pake ikan teri sama es kelapa muda, sehabis makan kita langsung tidur, hahahahaaa , , ,
Senja Pertama
Sore hari rencananya bangun tidur kita mau jalan-jalan sekitar pulau yang dekat dengan homestay, ternyata homestay kita dekat dengan pelabuhan kecil buat nelayan setempat bukan buat penyeberangan ke Jawa, dan dekat juga dengan alun-alun Karimunjawa, maka dari itu kalo teman-teman pada tanya-tanya soal Karimunjawa ini yang saya rekomendasikan, "Homestay" biar lebih merasakan suasanan kehidupan masyarakat di pulau ini, bukan tinggal di hotel.
Kita menghabiskan sore di sekitar dermaga dengan perahu-perahu nelayan yang sudah merapat tanpa mandi dahulu kita foto-foto sambil menikmati senja pertama di pulau Karimunjawa.
-Senja di dermaga- |
-shilouette- |
-kapal nelayan- |
Dari Pulau ke pulau
Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 27 pulau, besar dan kecil dan Karimun adalah pulau terbesarnya yang banyak di huni, jadi paginya kita menuju pulau-pulau kecil di sekitar Karimun dengan kapal kecil perjalanan sekitar 1-2 jam per pulau, masing masing pulau ada karakteristiknya masing masing ada pulau yang pantainya indah, ada pantai yang buat piknik banyak banget orang duduk di atas tikar, ada pulau hanya pasir-pasir tanpa tanaman sama sekali, dengan laut yang dangkal disebut pulau gosong, selain itu ada juga penangkaran hiu yang kita bisa berenang dengan hiu, dan di penangkaran hiu ini ada pengalaman seru bukannya di gigit hiu saya sama beberapa teman niat berusaha ambil foto underwater dan kita tertarik sama clownfish atau ikan "nemo" yang ada di karakter Disney, tau kan nemo ga bakalan jauh-jauh dari anemon sejenis tanaman laut yang memiliki racun dan cuma clownfish yang bisa aman bersentuhan dengan anemon.
Nah waktu berusaha foto dengan sekuat tenaga karena ombaknya lumayan bikin goyang-goyang paha saya terkena anemon pas di selakangan, buru-buru naek dah tanya-tanya gimana, setau saya di netralin pake cuka atau ammonia atau urine, sambil nahan perihnya dan sedikit panas saya ngobrol sama temen "eh katanya klo kena racun anemon atau ubur-ubur bisa disembuhin pakai air kencing lho, nah temen saya nyaut I "mana gw kencingin I ( - _ -")
-kapal wisata- |
Selain itu lautnya kepulauan ini juga juara buat snorkeling dan diving bagus banget semoga tetap seperti ini, dan yang seru adalah loncat-loncatan dari kapal ke laut, hahahaaaa , , , ,
Pulau terakhir kami kunjungi adalah Pulau Tanjung gelam kayanya sih pulau ini di paling barat pulau memanjang dengan jajaran pohon kelapa dengan pasir putih dan laut jernih sayang di pulau ini enggak ada air tawar buat cuci bilas, di beberapa pulau di Karimun memang enggak ada air tawar ya siap-siap gosong aja karena air laut dan sinar matahari yang maksimal dari Kepulauan ini.
selama 3 hari muterin pulau-pulau di Kepulauan Karimunjawa sudah capek, kumel juga sudah, kulit juga sudah item, *makin item maksudnya, malam terakhir di pulau ini kami makan ikan bakar lagi di alun-alun Karimun dan cuma ada satu penjual ikan bakar di alun-alun ini nah sehabis seharian keliling pulau, sore sesampainya di dermaga kita balap lari ke homestay cepet-cepetan mandi karena lengketnya air laut dan buru-buru balik ke alun-alun biar kebagian ikan, yang jual ikan bakar cuma satu pengunjungnya kan banyak mana ikannya terbatas, jadi sampai bantuin bakarin ikan sendiri coba bayangin ikan kerapu yang di Jawa 200 ribuan di sini cuma 15 ribu, cumi-cumi segede lengan tangan cuma 10 ribu dan beberapa jenis ikan laut lainnya cuma 10-15 ribuan makanya sama nasi putih panas dan sambel jeruk bikinan ibunya yang jual yang pedesnya luar biasa.
-Nih ikan bakarnya *yang warnanya biru kurang enak rasanya- |
Esoknya pulang ke Jepara kita upgrade tiket kapal ferinya, kita ganti kapal cepat walau harganya 2 kali lipat harga tiket kapal feri tapi sebanding dengan kenyamanan dan waktu tempuhnya jadi sepauh perjalan lebih cepat cuma 3 jam dan enggak pake mual-muntah, dan Esok lusanya saya harus presentasi proposal skripsi yang pertama kali, dengan penampilan gosong karena kalau udah di pantai atau pulau suka khilaf eggak peduli tu yang namanya sunbathing enggak cocok buat orang jawa hahahaa , , , ya lumayan lah nyempetin ke Surga dulu sebelum bergulat dengan skripsi.
-pulau tujuan- |
-menuju pulau- |
-tanjung gelam- |
-mau foto sama ikan, siapin umpan dulu- |
-begini cara kerjanya- |
-ujung pulau- |
-heheheee , , ,- |
-menikmati senja terakhir di pulau Karimun- |
No comments:
Post a Comment